Mengenal
Sekilas Master Yuan Yin
Master Yuan Yin (1910-2002), merupakan penduduk Kota Wuxi, Provinsi Jiangsu, China, lahir di
keluarga berada, dibesarkan dalam lingkungan yang serba berkecukupan.
Dikarenakan kondisi keluarga yang dermawan, Master Yuan Yin mengecap pendidikan
yang tinggi, di masa mudanya bersekolah di Jepang di bidang ekonomi. Pada tahun
1937 terjadi peperangan antara China dan
Jepang, Master Yuan Yin beserta keluarganya mulai melarikan diri menghindari
peperangan. Akhirnya pada tahun 1938 Master Yuan Yin meninggalkan kampung
halamannya menuju Taiwan.
Sesampainya di Taiwan, Master Yuan Yin bersama
adiknya (yang dikemudian hari dikenal sebagai Master Ci-Yin) membuka bisnis makanan. Karena dalam berbisnis
mereka berbudi luhur, sehingga dalam kurun waktu yang tidak sampai 10 tahun,
mereka telah mengumpulkan banyak kekayaan. Namun seiring wafatnya sang bunda,
mereka mulai menyadari akan ketidakkekalan, kemudian menutup usaha dan mulai
belajar ajaran Buddha, menjalankan sila dan bervegetarian. Di tempat yang
bernama Zhi-shan-yan mereka menyepikan diri. Pada tahun 1962 Master Yuan Yin (53 tahun) karena ajakan teman,
mengikuti kegiatan pelafalan nama Buddha selama 7 hari di Vihara Lian-Yin di Nantou.
Setelah kegiatan selesai, Master Yuan Yin beserta adiknya menjadi Bhiksu
ditabhiskan oleh Master Chan-Yun.
Karena begitu menyukai pelatihan diri,
Master Yuan Yin menjalani kehidupan
gubuk selama 30 tahun di gunung belakang Vihara Lian-Yin. Kesehariannya beliau
melafal nama Buddha, bernamaskara, menyalin sutra, bertekad terlahir ke Alam
Sukhavati. Pada tahun 1991 atas undangan umat, Master Yuan Yin mulai memberikan
ceramah Dharma. Selain menganjurkan agar bervegetarian dan melindungi makhluk
hidup, di setiap kesempatan ceramahnya beliau pasti menasehati agar “ mengamalkan
sila sebagai guru, melafal nama Buddha dengan setulusnya”
Pada tanggal 21 Juni 2002 Master Yuan Yin wafat
dengan mengetahui terlebih dahulu waktu kepergiannya. Beliau menuju ke Alam
Sukhavati dengan tenang di dalam gubuk dalam usia 94 tahun. Demi membalas budi
Master Yuan Yin, para umat melafal nama Buddha selama 7 hari siang dan malam.
Setelah diperabukan muncul banyak sarira, membuat penjelasan atas kalimat “melafal
nama Buddha dengan setulusnya, pasti memperoleh keberhasilan” dengan sempurna. Master
Yuan Yin telah meninggalkan teladan yang terbaik bagi kita semuanya.
圓因老法師(一九一0── 二00二),江蘇省無錫市人,生於顯貴之家,自幼在富裕的環境中成長。由於家境優渥,因此老法師得以接受高等教育,於青年時期,曾赴日本留學(東京日本大學),專研經濟。民國二十六年,中日戰爭爆發,法師與家人開始逃難的歲月,在漫天烽火中,足跡遍及滇、桂、黔、川各省;三十八年,終究告別了家鄉,輾轉來到臺灣(落腳於臺北林森南路)。
來臺之後,圓老與其弟(後來的慈因法師)經營食品業,由於經商有道,因此不到十年光景,便累積可觀的財富。不過,隨著母親的逝世,圓老兄弟二人似乎也省察到人生的無常,遂結束如日中天的事業,發心學佛,持齋茹素,於芝山岩(故宮博物院附近)過著隱居的生活。民國五十一年,老法師(五十三歲)應友人邀請,前往南投水里蓮因寺打佛七。打七圓滿後,因為深感應該摒除萬緣、專志修行,於是便與其弟於懺雲老法師座下落髮出家,展開另一段求道之旅。
圓老最為人津津樂道之處,便是他在蓮因寺後山近三十年的「茅蓬」歲月。唯有念佛、拜佛、抄經,心心念念以往生極樂為職志。民國八十年,圓老應大眾乞請,開始弘化、度生的事業,除了積極宣揚護生、素食的觀念外,每當逢遇開示機緣,總勸人「以戒為師,老實念佛」。
老法師於民國九十一年六月二十一日,晚上七時一刻,預知時至,於茅蓬內安詳往生,享年九十四歲。其皈依弟子為報師恩,為老人晝夜念佛七日。荼毘之後,得舍利甚多,為「老實念佛,必得成就」下了圓滿的註解。回顧近代佛門耆老,圓因老法師或許不那麼耀眼、醒目,但他的精進和實修,卻為我們留下了最佳的典範。