Sabtu, 21 September 2013

Petikan dari Shurangama Sutra Bab 8



Petikan dari Shurangama Sutra  Bab 8

Ananda! Semua makhluk, dapat hidup jika mereka mengkonsumsi segala sesuatu yang segar dan mereka akan mati bila mengkonsumsi racun. Mereka yang ingin melatih samadhi harus berhenti mengkonsumsi lima jenis sayuran yang berbau tajam di dunia ini. Jika lima sayuran berbau tajam ini dimasak, maka akan membangkitkan gairah seseorang; jika dimakan mentah akan meningkatkan amarah seseorang.  

Maka itu bagi insan di dunia ini yang mengkonsumsi lima macam sayuran yang berbau tajam, walaupun mampu menjelaskan 12 bagian dari Sutra Pitaka, para dewa dari sepuluh penjuru akan menjauh karena hawa bau dari mereka. Karena mereka mengkonsumsi tanaman berbau tajam ini, para setan kelaparan, akan menjilat dan mencium bibir mereka. Karena senantiasa berada bersama setan maka berkah kebajikan juga makin lama makin menipis, dan takkan memperoleh manfaat.

Insan yang mengkonsumsi tanaman berbau tajam ini bila melatih samadhi, takkan dilindungi para Bodhisattva dan para dewa bajik di sepuluh penjuru. Maka itu Raja Mara yang memiliki kekuatan tangguh, memiliki kesempatan berbuat sesuka hati. Mereka menjelma dalam wujud rupa Buddha, muncul membabarkan Dharma pada mereka, menfitnah sila, memuja hasrat, amarah dan kecurigaan. Saat menjelang ajal, mereka akan menjadi bagian dari keluarga Mara. Ketika mereka menggunakan berkah menjadi Mara, mereka akan jatuh ke Neraka Avici.

Ananda! Praktisi yang melatih Jalan KeBodhian harus memutuskan selamanya untuk tidak mengkonsumsi lima tanaman berbau tajam. Ini adalah langkah pertama untuk memasuki pelatihan diri secara bertahap.               


  


阿難!一切眾生,食甘故生,食毒故死。是諸眾生,求三摩提,當斷世間,五種辛菜。是五種辛,熟食發婬,生啖增恚。

如是世界,食辛之人,縱能宣說,十二部經,十方天仙,嫌其臭穢,咸皆遠離。諸餓鬼等,因彼食次,舐其唇吻,常與鬼住,福德日銷,長無利益。

是食辛人,修三摩地,菩薩天仙,十方善神,不來守護。大力魔王,得其方便。現作佛身,來為說法。非毀禁戒,讚婬怒癡。命終自為,魔王眷屬。受魔福盡,墮無間獄。

阿難!修菩提者,永斷五辛。是則名為,第一增進,修行漸次。





"Ananda, all beings can live if they eat what is fresh, and they will die if they take poison. Beings who seek Samadhi should refrain from eating five pungent plants of this world. If these five are eaten cooked, they increase one's sexual desire; if they are eaten raw, they increase one's anger.

Therefore, even if people in this world who eat pungent plants can expound the twelve divisions of the Sutra canon, the gods and immortals of the ten directions will stay far away from them because they smell so bad. However, after they eat these things the hungry ghosts will hover around and kiss their lips. Being always in the presence of ghosts, their blessings and virtue will dissolve as the days go by, and they will experience no lasting benefit.

People who eat pungent plants and also cultivate Samadhi will not be protected by the Bodhisattvas, gods, immortals, or good spirits of the ten directions; therefore, the tremendously powerful demon kings, able to do as they please, will appear in the body of a Buddha and speak Dharma for them, denouncing the precepts and praising lust, rage, and delusion. When their lives end, these people will join the retinue of demon kings. When they use up their blessings as demons, they will fall into the unintermittent hell.

Ananda, those who cultivate for Bodhi should never eat the five pungent plants. This is the first of the gradual stages of cultivation. 



Lima Jenis Sayuran Yang Berbau Tajam


Lima Jenis Sayuran Yang Berbau Tajam

Lima jenis sayuran yang berbau tajam adalah :
1.     Bawang merah
2.     Bawang putih
3.     Bawang Bombay
4.     Daun bawang
5.     Allium (bawang putih kecil)  

Mengapa tidak boleh mengkonsumsi sayuran berbau tajam?

Mengapa kelima macam sayuran yang berbau tajam ini disebut makanan yang harus dihindari seorang vegetaris?

1.     Ditinjau dari ilmu kedokteran

Dari struktur kimia, 5 jenis sayuran ini menebarkan bau tajam dikarenakan mengandung zat disulfida dan minyak kuning yang berbau. Memiliki bau yang tajam dan menebarkan keluar bau pedas yang sangat bau. Diantaranya ada bawang merah, bawang putih dan daun bawang setara dengan 100 kotak tanaman yang disebut Allium, yakni propenil, yang digunakan sebagai perangsang, begitu tajam baunya, maka itu disebut perangsang.   
Seorang vegetaris karena tidak mengkonsumsi daging, maka lambungnya tidak begitu banyak menimbun lemak seperti pemakan daging. Jika seorang vegetaris mengkonsumsi lima sayur berbau tajam tersebut lambungnya akan mudah teriris dan terluka.

Menurut catatan Dharma : Seorang praktisi yang mengkonsumsi 5 sayuran berbau tajam maka akan merusak 5 organ tubuhnya yakni bawang merah merusak ginjal, bawang putih merusak pikiran, daun bawang merusak hati, bawang bombay merusak paru-paru, allium merusak limpa. Seorang praktisi selayaknya menghindari 5 sayuran tersebut.

2.     Ditinjau dari sutra

Buddha Sakyamuni di dalam sutra ada membabarkan agar para siswaNya menghindari mengkonsumsi bawang merah dan bawang putih, Buddha melarangnya dengan alasan :

1. Bila dimakan mentah membangkitkan amarah, dimakan matang akan membangkitkan gairah dan khayalan.
2. Membantu menumbuhkan avijja, mengembangkan lobha, dosa, moha, dan kecurigaan, juga menebarkan bau. Konsentrasi jadi terganggu, hawa sesat datang mendekati, maka itu Tathagata berkata dengan mengkonsumsi makanan ini, samadhi benar sulit tercapai.



Senin, 09 September 2013

Kisah Zhu Yuan-zhang dan Kue Bulan




Legenda Festival Pertengahan Musim Gugur

Kisah Zhu Yuan-zhang dan Kue Bulan

Legenda tradisi kue bulan dimulai dari Dinasti Yuan. Pada masa itu, rakyat Tiongkok tidak sudi diperintah oleh Dinasti Yuan yang kejam dan bengis, sehingga pemberontakan terjadi di mana-mana.

Zhu Yuan-zhang mempersatukan seluruh kelompok pemberontakan. Namun gerakan pihak kerajaan juga sangat rahasia, untuk menyampaikan sebuah pesan sungguh sulit.

Penasehat militer, Liu Bo-wen terpikir sebuah rencana, memerintahkan  bawahannya untuk menyembunyikan secarik kertas yang bertulis “bulan ke-8 hari ke-15” di dalam kue-kue, kemudian mengutus orang untuk mengantar kue-kue tersebut ke masing-masing kelompok pemberontak, untuk bergerak bersamaan di bulan ke-8 hari ke-15.

Ketika hari tersebut tiba, mereka serentak mengadakan permberontakan, ibarat percikan api yang membakar padang rumput.  

Dengan cepat pemberontak berhasil merobohkan Dinasti Yuan. Kabar dengan cepat tersiar Zhu Yuan-zhang kegirangan dan menurunkan perintah, pada festival pertengahan musim gugur yang akan menjelang, agar para prajurit dan penduduk menikmati kegembiraan dan menamakan kue yang dibuat untuk menyampaikan pesan sebagai “Kue Bulan”,  kue yang dipersembahkan untuk dinikmati pejabat kerajaan.

Pada perkembangan selanjutnya, kue bulan dibuat semakin bervariasi, rasanya juga semakin beragam, berbentuk bulat seperti bulan, menjadi sebuah kado hadiah. Sejak itu makan kue bulan di festival pertengahan musim gugur menjadi tradisi masyarakat turun temurun.  
  
  


  中秋節吃月餅相傳始於元代。當時,中原廣大人民不堪忍受元朝統治階級的殘酷統治,紛紛起義抗元。朱元璋聯合各路反抗力量準備起義。但朝庭官兵搜查的十分嚴密,傳遞消息十分困難。軍師劉伯溫便想出一計策,命令屬下把藏有“八月十五夜起義”的紙條藏入餅子裏面,再派人分頭傳送到各地起義軍中,通知他們在八月十五日晚上起義響應。到了起義的那天,各路義軍一齊響應,起義軍如星火燎原。


  很快,徐達就攻下元大都,起義成功了。消息傳來,朱元璋高興得連忙傳下口諭,在即將來臨的中秋節,讓全體將士與民同樂,並將當年起兵時以秘密傳遞資訊的“月餅”,作為節令糕點賞賜群臣。此後,“月餅”製作越發精細,品種更多,大者如圓盤,成為饋贈的佳品。以後中秋節吃月餅的習俗便在民間流傳開來。



Kisah Chang E



Legenda Festival Pertengahan Musim Gugur

Kisah Chang E

Alkisah pada jaman dahulu kala pernah muncul sepuluh matahari, sehingga tanaman di bumi jadi layu dan mati, penduduk tidak dapat bertahan hidup. Ada seorang ksatria yang bernama Hou Yi, memiliki tenaga yang besar, dia mengasihani para penduduk yang menderita, kemudian naik ke puncak gunung, mengerahkan segenap kemampuannya dan menarik busur panah, sekali panah mengenai sembilan mentari dan matahari ke sepuluh  terbenam pada waktunya, sehingga menciptakan berkah bagi semua penduduk.

Sejak itu Hou Yi dijunjung dan memperoleh perlakuan istimewa dari rakyat. Kemudian Hou Yi memperisteri seorang gadis cantik dan baik hati, bernama Chang E. Selain mengajari orang lain cara berburu, maka sisa waktu luang digunakan untuk menemani sang istri. Semua orang mengkagumi jalinan cinta mereka.

Banyak orang yang datang berguru dengan Hou Yi, diantaranya juga ada yang memiliki niat yang tidak baik.

Pada suatu hari Hou Yi pergi ke Pegunungan Kunlun untuk mengunjungi teman sekaligus memperdalam ilmu, kebetulan bertemu dengan Ibu Suri Kahyangan, kemudian Hou Yi memohon pada Ibu Suri pil keabadian. Konon pil tersebut bila diteguk maka akan segera naik ke Kahyangan menjadi dewa.  

Kemudian dia jadi terpikir pada istrinya, maka untuk sementara pil tersebut dititip dulu pada istrinya. Chang E menyimpan pil keabadian di kotak permata. Namun tidak disangka, hal ini dilihat oleh salah satu murid Hou Yi, Peng Meng yang berniat buruk, dia juga ingin menelan pil tersebut dan menjadi dewa.  

Tiga hari berlalu, Hou Yi membawa murid-muridnya pergi berburu, Peng Meng yang licik berpura-pura jatuh sakit, sehingga tidak ikut keluar berburu. Setelah Hou Yi dan murid-muridnya pergi, Peng Meng segera menjalankan niatnya untuk mencuri pil keabadian. Chang E yang menyadari bahwa dia tidak bisa melawan Peng Meng, segera mengeluarkan pil keabadian dari kotak permata dan menelannya. Sesaat setelah menelan pil keabadian, tubuh Chang E terbang melayang meninggalkan permukaan tanah,  menembusi keluar jendela, terbang ke arah langit. Oleh karena Chang E merindukan Hou Yi, maka dia terbang ke tempat yang paling terdekat dengan bumi, yakni bulan.

Menjelang senja Hou Yi pulang kembali ke rumah, pembantunya menangis tersedu-sedu sambil menceritakan kejadian tadi siang. Hou Yi panik dan marah, menarik pedang hendak membunuh murid pengkhianat, namun Peng Meng sejak awal telah melarikan diri.

Hati Hou Yi yang hancur berkeping-keping, menatap langit malam sambil meneriakkan nama sang istri, pada saat itu tiba-tiba dia menyadari sinar bulan yang pada malam itu sungguh terang, dan lagi ada bayangan yang menyerupai Chang E. Dia segera mengejar rembulan, namun begitu langkah kakinya maju tiga langkah, maka bulan akan mundur 3 langkah, sebaliknya ketika dia mundur tiga langkah maka bulan akan maju tiga langkah, bagaimanapun tidak dapat berada lebih dekat dengannya.

Hou Yi tidak berdaya, kerinduannya pada Chang E, hanya bisa mengutus orang untuk menuju taman bunga kesayangan Chang E, meletakkan altar, menaruh buah-buahan kesukaan Chang E, mengenang istrinya di bawah bayangan bulan.  Setelah para penduduk mendengar kisah Chang E menjadi Dewi Bulan, mereka kemudian meletakkan altar di bawah bayangan bulan, memohon pada Chang E yang baik hati untuk memberi kesejahteraan dan perdamaian.

Sejak itu tradisi menyembah rembulan di pertengahan musim gugur mulai berkembang.
 


 
中秋傳説之一——嫦娥奔月

  相傳,遠古時候天上有十日同時出現,曬得莊稼枯死,民不聊生,一個名叫后羿的英雄,力大無窮,他同情受苦的百姓,登上崑崙山頂,運足神力,拉開神弓,一氣射下九個多太陽,並嚴令最後一個太陽按時起落,為民造福。

  后羿因此受到百姓的尊敬和愛戴,后羿娶了個美麗善良的妻子,名叫嫦娥。后羿除傳藝狩獵外,終日和妻子在一起,人們都羨慕這對郎才女貌的恩愛夫妻。

  不少志士慕名前來投師學藝,心術不正的蓬蒙也混了進來。

  一天,后羿到崑崙山訪友求道,巧遇由此經過的王母娘娘,便向王母求得一包不死藥。據説,服下此藥,能即刻升天成仙。然而,后羿捨不得撇下妻子,只好暫時把不死藥交給嫦娥珍藏。嫦娥將藥藏進梳妝檯的百寶匣裏,不料被小人蓬蒙看見了,他想偷吃不死藥自己成仙。

  三天后,后羿率眾徒外出狩獵,心懷鬼胎的蓬蒙假裝生病,留了下來。待后羿率眾人走後不久,蓬蒙手持寶劍闖入內宅後院,威逼嫦娥交出不死藥。嫦娥知道自己不是蓬蒙的對手,危急之時她當機立斷,轉身打開百寶匣,拿出不死藥一口吞了下去。嫦娥吞下藥,身子立時飄離地面、衝出窗口,向天上飛去。由於嫦娥牽掛著丈夫,便飛落到離人間最近的月亮上成了仙。

  傍晚,后羿回到家,侍女們哭訴了白天發生的事。后羿既驚又怒,抽劍去殺惡徒,蓬蒙早逃走了,后羿氣得捶胸頓足,悲痛欲絕,仰望著夜空呼喚愛妻的名字,這時他驚奇地發現,今天的月亮格外皎潔明亮,而且有個晃動的身影酷似嫦娥。他拼命朝月亮追去,可是他追三步,月亮退三步,他退三步,月亮進三步,無論怎樣也追不到跟前。

  后羿無可奈何,又思念妻子,只好派人到嫦娥喜愛的後花園裏,擺上香案,放上她平時最愛吃的蜜食鮮果,遙祭在月宮裏眷戀著自己的嫦娥。百姓們聞知嫦娥奔月成仙的消息後,紛紛在月下襬設香案,向善良的嫦娥祈求吉祥平安。

  從此,中秋節拜月的風俗在民間傳開了。

  



Jumat, 06 September 2013

Kisah Han Shan, Shi De dan Bhiksu Feng Gan





Kisah Han Shan, Shi De dan Bhiksu Feng Gan


Pada masa pemerintahan Kaisar Tang Taizong tahun Zhenguan (627-649 Masehi), di Vihara Guo Qing, Gunung Tian Tai, ketua viharanya bernama Bhiksu Feng Gan. Pada suatu hari Bhiksu Feng Gan sedang berkelana menuju ke Gunung Chi Cheng , tiba-tiba mendengar suara tangisan anak kecil. Melihat di daerah sekitar tidak ada orang, Bhiksu Feng Gan segera mencari asal muasal suara tangisan dan menemukan seorang anak kecil yang berusia sekitar 10 tahun.  Bhiksu Feng Gan bertanya : “Bodhisattva kecil, siapa yang membawamu keluar? Di mana ayahbundamu? Di mana rumahmu?” Anak itu menjawab : “Saya anak yatim piatu, tidak berayah tidak berbunda, karena keasyikan bermain akhirnya tersesat, tidak tahu jalan pulang kembali”.  Bhiksu Feng Gan yang melihat kondisi anak itu menyedihkan, kemudian membawanya pulang ke Vihara Guo Qing dan membesarkannya. Oleh karena anak itu tidak memiliki nama dan lagipula dibawa pulang oleh Bhiksu Feng Gan, maka para Bhiksu lainnya memanggil anak tersebut dengan nama “Shi De”.

Tahun demi tahun berlalu, Shi De tumbuh dari seorang anak yang lemah menjadi seorang pemuda kuat yang mampu melakukan berbagai pekerjaan, Bhiksu Feng Gan menugaskannya membantu di dapur, memilih sayur, memasak, meringankan pekerjaan para anggota Sangha. Shi De amat rajin bekerja, hanya saja dia memiliki sebuah tabiat yakni setiap kali ketika sedang bekerja, dia selalu membungkus sisa nasi dan sisa sayur, kemudian menaruhnya ke dalam keranjang. Semua ini dia persiapkan buat Han Shan. Siapakah Han Shan? Semua anggota Sangha Vihara Guo Qing juga mengenal Han Shan adalah orang aneh yang menyepikan diri di puncak gunung Han Yan.     

Han Shan berpakaian aneh, dibilang Bhiksu tidak seperti Bhiksu, juga suka membuat syair-syair, seringkali menulis beberapa kalimat, atau melantunkannya keluar. Namun dia tidak seperti orang lainnya harus membuat persiapan terlebih dahulu, bagi Han Shan, asalkan hobinya muncul, maka dia segera menulisnya di bambu atau mengukirnya di batu. Lama kelamaan bebatuan dan pepohonan di sekitar gunung Han Yan telah dipenuhi oleh karya tulis Han Shan. Shi De sangat mengkagumi bakat Han Shan, ingin sekali mempelajari keahlian Han Shan dalam membuat karya tulis, maka itu setiap harinya dia menyimpan sisa nasi dan sayur yang diperuntukkan bagi anggota Sangha Vihara Guo Qing, untuk dipersembahkan kepada Han Shan. Setiap harinya Han Shan akan turun dari gunung datang ke Vihara Guo Qing, maka Shi De akan memberikan keranjang yang berisi nasi dan sayur, dan selanjutnya dibawa Han Shan kembali ke atas gunung.

Anggota Sangha menitikberatkan maitri karuna dan menyayangi benda, apa yang tidak digunakan diri sendiri harus diberikan kepada orang lain, bagi  para Bhiksu ini adalah hal biasa, maka itu mereka tidak mempermasalahkan apa yang dilakukan oleh Shi De. Namun selanjutnya ada satu hal yang membuat para Bhiksu merasa sangat kesal dan tidak mampu menahan kesabaran, yakni Shi De suka berteriak-teriak di tengah malam. Vihara Guo Qing terletak di bawah kaki Gunung Tian Tai, sangat sedikit penduduk yang tinggal disekitarnya, pada  malam hari suasananya sangat hening, tiba-tiba Shi De berteriak-teriak, sehingga ibarat permukaan tanah yang rata tiba-tiba disambar petir,   sungguh membuat kaget para penghuni vihara.  Para Bhiksu tidak dapat menahan kesabaran lagi, dan mengkritiknya. Shi De tidak membalas, hanya tertawa terbahak-bahak dan melesat pergi, sepertinya memang sengaja hendak  memecahkan kesunyian malam, mengacaukan ketenangan hati para Bhiksu.  

Setelah berkali-kali membuat kekacauan, para Bhiksu melihat Shi De tidak berniat memperbaiki diri, akhirnya mereka melapor kepada Bhiksu Feng Gan, berharap agar beliau menyelesaikan masalah ini. Namun Bhiksu Feng Gan malah memperlakukan Shi De dengan kompak sekali, sama sekali tidak menasehatinya. Bhiksu Feng Gan sendiri juga tak beda jauh dengan Shi De, selalu menyanyi sendirian di malam larut. Mengapa demikian? Ternyata Bhiksu Feng Gan bukanlah manusia biasa, dia mengetahui Shi De juga bukan manusia biasa, demikian pula halnya dengan Han Shan. Siapakah jati diri mereka yang sesungguhnya? Ternyata adalah jelmaan Buddha dan Bodhisattva.  

Pada saat itu gubernur Taizhou yang bernama Lu Qiu-yin, ketika baru tiba di Taizhou, saat di perjalanan menderita sakit kepala yang sangat berat. Kebetulan bertemu dengan Bhiksu Feng Gan, Bhiksu Feng Gan meludahi wajah Lu Qiu-yin yang langsung menyembuhkan sakit kepalanya. Lu Qiu-yin bertanya : “Apakah di Gunung Tian Tai ini terdapat orang suci?” Bhiksu Feng Gan menjawab : “Tentu saja ada, hanya saja orang-orang yang berjumpa dengan mereka takkan mengenali jati mereka yang sesungguhnya,sebaliknya yang benar-benar mengenali mereka namun sayangnya tak berjodoh bertemu dengan mereka.

Jika anda ingin bertemu mereka, jangan menilai dari penampilannya. Han Shan adalah jelmaan dari Bodhisattva Manjusri, bersembunyi di Gunung Tian Tai; Shi De adalah jelmaan dari Bodhisattva Samantabhadra, kelihatannya seperti pengemis. Dua orang ini bukan manusia biasa”. Mendengar penuturan Bhiksu Feng Gan, Lu Qiu-yin sudah tidak sabar lagi ingin segera bertemu dengan dua orang suci ini, sehingga lupa bertanya nama Bhiksu penolong yang berada di hadapannya itu, sehingga tidak tahu bahwa dia adalah Bhiksu yang begitu terkenal dengan nama Bhiksu Feng Gan.      

Setibanya di Vihara Guo Qing, Lu Qiu-yin menuruti aturan tata krama yang berlaku yakni beramah tamah terlebih dahulu dengan ketua vihara yakni Bhiksu Feng Gan. Namun karena Bhiksu Feng Gan belum pulang ke vihara, maka Lu Qiu-yin minta bertemu dengan Han Shan dan Shi De, para anggota Sangha membawanya ke tempat penyepian diri Han Shan, yakni di Gunung Han Yan, tampak dua orang sedang duduk di hadapan api unggun, kemudian terdengar suara tawa.

Lu Qiu-yin segera melakukan namaskara, kemudian menjelaskan maksud kedatangannya. Han Shan dan Shi De berseru : “Feng Gan sungguh banyak mulut, mengapa membongkar jati diri kami! Anda ini juga sungguh ceroboh, sudah bertemu dengan Buddha Amitabha, buat apa masih datang mencari kami?” Selesai berkata, kedua orang ini tertawa terbahak-bahak, bergandengan tangan berjalan menuju ke perdalaman hutan. Sejak itu tidak tampak lagi  bayangan Han Shan dan Shi De serta Bhiksu Feng Gan.  Lu Qiu-yin mengutus orang yang menyalin semua syair-syair yang diukir Han Shan di kayu-kayu dan bebatuan, seluruhnya ada lebih dari 300 syair, yang beredar hingga saat kini.         

Di Provinsi Jiangsu dan Zhejiang, masyarakat mempercayai legenda tentang Han Shan, Shi De dan Bhiksu Feng Gan ini, setiap insan mengetahui kisah mereka ini. Semua orang percaya bahwa mereka adalah jelmaan Buddha dan para Bodhisattva.  
 





太宗貞觀年間,天台山國清寺的住持名叫豐干禅師。豐干禅師一次雲游,去赤城山,突然聽到一個孩子的哭聲。四野無人,禅師急忙奔向前去,見是一個年約十歲的男孩在抽泣。禅師問∶「小菩薩,你是誰領出來的?父母在哪?家在什麽地方?」孩子回答說∶「我是個孤兒,無父無母,貪玩迷了路,家也不知在哪裡了。」豐干禅師見他可憐,便領回了國清寺,交給僧人撫養。因這孤兒無名,又是豐干撿來的,僧人們便稱他為「拾得」,天長日久,拾得就成了孩子的名字。

幾年光陰一過,拾得從一個稚弱童子變成了碩壯少年,能夠干些雜活了。豐干便派他去廚房幫忙,擇擇菜,燒燒火,好替僧人們減輕一些生活壓力。這位拾得人倒勤快,只是有個怪毛病,每次干活總將一些剩菜剩飯包好,放到一個竹簍裡。這些東西是他為寒山准備的。寒山是誰?國清寺的僧人都知道,他就是隱在山頂「寒巖」的那位怪人。寒山穿著奇怪,僧不像僧,道不像道,又喜歡詩文詞藻,經常順手寫上幾句,或隨口吟誦幾聲。但他不像普通詩人那樣預備文房四寶,也從不積累文稿,只要興趣來了,便在屋壁竹石之上隨手刻下。時間一久,寒巖附近的山石樹木、村捨牆壁之上便布滿了寒山的詩文。拾得對寒山非常敬佩,很想學得寒山的風范文采,便每日收積國清寺僧人用剩的飯菜,供養寒山。寒山每次下山來國清寺,他必有一竹簍的飯菜送給寒山,由寒山背上山去。

僧人講究慈悲愛物,自已用不了的東西送給別人,對僧人來說是常事,所以,國清寺的和尚們對拾得的作為也不放在心裡。然而,有一件事卻令眾僧非常難以忍受,那就是拾得經常在深更半夜狂呼亂叫。國清寺地處天台山腳下,附近村民很少,夜裡極其安靜,拾得突然大喊大叫,猶如平地驚雷,實在嚇人得很。眾僧無法忍受,便走出來批評他、驅趕他。拾得也不反駁回擊,總是撫掌大笑,揚長而去,好像是故意要打破沉靜之夜,擾亂僧人的清修。

三番五次之後,僧人們見拾得屢教不改,只好禀報豐干,希望豐干出面管教一下。豐干卻對拾得縱容得很,從來不加勸阻。他自己也和拾得差不多,經常在深夜歌唱自娛。這是為什麽呢?原來,豐干不是常人,他知道拾得也不是常人,寒山也不是常人。他們到底是誰呢?原來是三聖菩薩的化身。

卻說當時的台州刺史名叫闾丘胤。闾丘胤初來台州時,路上突患頭疼,劇痛難止。正好遇上豐干自天台山外出游方路過,豐干便含一口水噴在闾丘胤的臉上,立即治好他的頭疼。闾丘胤隨即問道∶「天台山有什麽高賢嗎?」豐干回答∶「賢人當然有,只是見到他們的人並沒真正的認識他們,真正認識他們的人無緣見到他們。你如想見到他們,千萬不可以貌取人。寒山是文殊化身,隱跡天台;拾得則是普賢菩薩,看上去卻像乞丐。這兩位都不是凡人。」板丘胤聞言,隨即上天台訪問賢者,倉促之間竟忘了問問眼前這位高僧的名字,因而不知道他就是大名鼎鼎的豐干。

板丘胤來到國清寺,依照禮節,先求見豐干住持。寺僧將他領到豐干的禅房,豐干當然不在。閻丘胤又要見寒山和拾得,寺僧便領他來到寒山隱居的寒巖,只見有兩人坐在一堆篝火前面,正不知為何事而縱聲長笑。闾丘胤上前施禮,說明來意。寒山、拾得大聲喝道∶「豐干多嘴多舌,把我們說出來干什麽!你這人也是,遇上了阿彌陀佛都不知道,還來找我們干什麽?」說罷,二人撫掌大笑,牽手走到山林深處去了。從此,人間再沒見到寒山、拾得,豐干也不見蹤影了。闾丘胤隨即派人將寒山刻在石木牆壁的詩文抄錄下來,共有三百馀首,這便是流傳於世的《寒山子文集》。

在江浙一帶,寒山、拾得與豐干的故事幾乎是家喻戶曉,人人盡知。人們相信,他們就是三位菩薩的化現。
 
      





Kamis, 05 September 2013

Asal Usul Tasbih





Asal Usul Tasbih

Ketika Buddha Sakyamuni sedang membabarkan Dharma di Gunung Gṛdhrakūṭa, di dekatnya ada sebuah kerajaan yang agak lemah, selalu direndahkan oleh kerajaan-kerajaan tetangganya, ditambah wabah yang menyebar di dalam negerinya, rakyat hidup dalam penderitaan, raja juga tidak kalah risaunya.

Pada suatu hari raja diam-diam mendatangi dan bernamaskara pada Buddha, dengan  tulus memohon Buddha memberi bimbingan bagaimana cara melatih diri agar kerajaannya terlepas dari malapetaka.

Kemudian Buddha merangkaikan 108 butir kayu menjadi sebuah kalung dan menyerahkannya kepada raja, mengajari raja untuk sambil menekan butiran tasbih sambil melafal nama Buddha di dalam hati, satu butir tasbih untuk satu lafalan nama Buddha. Raja menuruti ucapan Buddha dan sampai pada dua ratus ribu kali, jiwa dan raganya tak tergoyahkan, dengan sendirinya memperoleh kedamaian.

Buddha menyerahkan tasbih langsung kepada raja, raja amat bersukacita menerima dan berterimakasih pada Buddha. Setelah pulang kembali ke istana, beliau segera memerintahkan untuk membuat ribuan kalung tasbih, kemudian membagikan kepada keluarga kerajaan dan rakyat. Setiap hari tangan raja tak terpisahkan dari kalung tasbih, dengan tulus melafal nama Buddha, di seluruh pelosok kerajaan juga tampak orang yang memegang tasbih dan melafal nama Buddha.

Setelah melewati satu kurun waktu, sungguh tak terbayangkan, kondisi kerajaan semakin membaik, wabah tidak lagi merajarela, sejak itu raja semakin tekun melatih diri, rakyat hidup dengan aman sentosa.
  




 关于念珠的由来有这样一个故事。佛陀驻锡在灵鹫山说法的时候,附近有一个弱小的国家,经常受到邻国的侵凌,加以国内瘟疫流行,内忧外患,人民非常苦恼,国王更是忧心忡忡。

有一天,国王悄悄地来顶礼佛陀,诚恳请求佛陀告诉他如何修行才能让国家脱离苦恼。

佛陀于是将一百零八颗木槵子串成一环,教国王从这环木槵子的一头拨起,每拨一颗木槵子,从心里念一声佛号,周而复始,一直念到二十万遍的时候,身心不乱,自然安乐。

佛陀将这串念珠亲手授给国王,国王欢喜纳受并谢过佛陀。回到王宫后,马上依样做了千串的念珠,分赠六亲眷属及人民,国王每天手不离数珠,诚心念佛,大街小巷也可以看到持珠诚心念佛的人。经过一段时日后,不可思议地,国境渐渐安定,瘟疫也不再流行了,国王从此更是精进向道,全国洋溢着一股安详和平的气氛。

  这就是念珠的由来。


 


Selasa, 03 September 2013

Pelantun Lagu Buddhis : Ren Jing



 Ren Jing

Apakah teman-teman masih ingat dengan lagu yang pernah kita sharing, contohnya rembulan hati” , ”terimakasih”, ”lagu sukacita” dan masih banyak lagi, suara merdu yang disertai dengan tarikan suara yang begitu mantap, dia adalah seorang penyanyi wanita yang juga merangkap sebagai seorang pencipta lagu, Ren Jing.

Lahir tanggal 8 Juni 1968, di Beijing, bersama suaminya Fu Di-sheng, yang juga seorang penyanyi, mereka memperoleh berbagai prestasi bergengsi di bidang seni musik.

Pada bulan Mei 2007 mereka resmi mengambil trisarana dan menjadi umat Buddha yang tulus. Kemudian mereka mulai berkonsentrasi menciptakan dan menyanyikan berbagai lagu Buddhis.

 Berikut ini adalah kesan mereka setelah memeluk Agama Buddha :

“Kami telah belajar ajaran Buddha selama beberapa tahun, kami telah mengerti akan ketidakkekalan, sehingga kami berusaha hidup bahagia serta membahagiakan orang lain.

 “Kami telah memperoleh segalanya, baik ketenaran dan keuntungan serta kekayaan, sisa hidup harus dipersembahkan untuk membantu orang banyak, dan lebih memahami makna kehidupan.

“Belajar Ajaran Buddha membuat kami lebih damai”, sebagai artis kami harus menjadi pelopor, membawa masyarakat ke jalan yang benar, karena telah memutuskan untuk bersumbangsih pada orang banyak, maka tidak ada yang perlu dikeluhkan, namun yang diperlukan adalah semangat dan kegigihan.


Sumber :



任静


好友們,大家還記得嘛咱們曾經分享過的歌曲,譬如“心月”,“感激“,“歡樂歌”等等。這些好聽的歌曲是誰唱的呢?


任静,女,196868日出生于北京,与丈夫付笛生同为著名歌手。任静1984年加入中国铁路文工团1987年出版首张个人演唱专辑,是中国内地流行乐坛早期歌手之一。曾在中央电视台全国青年歌手大奖赛中获优秀歌手奖,是中国歌舞团演员。


20075月,作為愛心大使參加了由河北省紅十字會、趙州柏林禪寺組織的救助先天性心臟病義演。在柏林禪寺大師的影響下,任靜、付笛生皈依佛門。

我們修佛多年,其實對生死都有很多的了解,也明白命運無常的道理,讓我們更加堅信要做一些事,讓自己快樂,也讓別人快樂。付笛生說,陳琳是個好妹妹,願她在天上得到安寧!

皈依佛門不是因為我們遇到了困難,不代表我們生活方式的改變,只是我們信仰的確立,付笛生告訴記者,因為他們發現這一生的關於名利、金錢的事已經做完了,後半生的任務就是要幫助別人,對生命的感悟與貧富沒有關係。

學佛讓我們的心態平和,作為明星有必要站出來,進行社會導向,既然要站出來做公益,那麼就任勞任怨地來做這件事,這需要勇氣和堅持。

參考資料 :