Kamis, 14 November 2013
Senin, 11 November 2013
Minggu, 10 November 2013
Poster Samanera Kecil 023
Dana materi adalah benih
sebab, memperoleh kekayaan adalah buah akibatnya;
Dharma dana adalah benih sebab, memperoleh kebijaksanaan adalah
buah akibatnya;
Abhaya-Dana adalah benih
sebab, sehat dan panjang umur adalah buah akibat;
Melafal Amituofo adalah benih
sebab, mencapai KeBuddhaan adalah buah akibat;
Benih sebab apa yang ditanam
itulah buah akibat yang dipetik, ini adalah kebenaran!
Catatan : Abhaya-Dana adalah
melepas makhluk hidup yg hidupnya terancam!
Senin, 28 Oktober 2013
Jumat, 18 Oktober 2013
Senin, 07 Oktober 2013
Selasa, 01 Oktober 2013
Kisah Bodhisattva Jueming Miaoxing
Kisah Bodhisattva Jueming Miaoxing
Bodhisattva Jueming Miaoxing hidup pada
masa Dinasti Jin Timur, lahir di keluarga yang miskin. Oleh karena penderitaan
kemiskinan sehingga dia bertekad bulat: “Oleh karena hutang karmaku di kelahiran
lampau, sehingga menerima buah penderitaan di kelahiran sekarang. Jika hari
ini, tidak berhasil berjumpa dengan Buddha Amitabha, terlahir ke Alam
Sukhavati, menyempurnakan semua jasa kebajikan, walaupun harus mengorbankan
jiwa ragaku, juga takkan mundur dan berhenti”.
Setelah selesai mengikrarkan tekad,
selama 7 hari 7 malam Bodhisattva menfokuskan pikiran melafal Amituofo, maka
itu hatinya terbuka dan memperoleh pemahaman, bertemu Buddha Amitabha, rupa
Buddha nan bagus dan cahayaNya yang cemerlang, menyinari sepuluh penjuru alam.
Di hadapan Buddha Amitabha, dia langsung
memperoleh ramalan dari Buddha. Selanjutnya, dia hidup sampai usia 75 tahun kemudian
wafat dalam sikap duduk bersila, terlahir ke Alam Sukhavati. Terakhir, oleh
karena tekadnya untuk menyelamatkan para makhluk sangat teguh, maka dia kembali
lagi ke Alam Saha dan menjelma di berbagai wilayah.
Berikut petikan dari salah satu
ceramahnya yang berbunyi:
Buddha Sakyamuni adalah ayahanda yang
penuh maitri dari semua makhluk, karena mengasihi seluruh makhluk, membabarkan
Maha Dharma yang tidak mampu dibabarkan oleh semua manusia, membimbing seluruh
makhluk baik dari kelahiran sekarang maupun yang akan datang ke Jalan Nirvana.
Dan metode Dharma yang paling unggul dan
paling praktis, adalah pintu Dharma Ajaran Sukhavati, melafal Amituofo bertekad
lahir ke Alam Sukhavati, dan membebaskan diri dari penderitaan Trailokya (Kama
Loka, Rupa Loka dan Arupa Loka). Alam Sukhavati terwujud dari 48 tekad agung
Buddha Amitabha, siapa saja yang mendengar nama Buddha Amitabha, timbul
keyakinan sepenuhnya dan bertekad bulat untuk terlahir ke Alam Sukhavati, pasti
dapat terlahir ke Alam Sukhavati.
Jika
insan yang membangkitkan keyakinan dan tekad menyeluruh, setiap saat
menfokuskan diri melafal Amituofo sampai satu hati tak tergoyahkan, maka akan
mencapai samadhi, seketika juga dapat bertemu dengan Buddha.
Kini saya
menuruti Ajaran Buddha, bertekad menyebarluaskan pintu Dharma ini, mengasihi
makhluk yang tersesat, menunjukkan sebuah jalan benar yang bebas tanpa
rintangan. Ini bukan jalinan jodoh yang bisa ditemui kapan saja, walaupun Alam
Sukhavati berjarak dari alam kita sejauh triliun Alam Buddha, namun asalkan
kita memiliki keyakinan menyeluruh, maka dapat terlahir ke Alam Sukhavati.
Sumber petikan:
觉明妙行菩萨
觉明妙行菩萨,在东晋明帝的时候,出身在贫苦人家。因为贫穷困苦的原因,于是发出大愿说:我由于往昔的业债,受到了这样痛苦的果报。如果我今天,不能够见到阿弥陀佛,往生到西方极乐国土,成就一切功德的话,纵然舍弃我的生命,也终究不会退缩停息。发完这一誓愿,菩萨在七日七夜中,一心一意忆念阿弥陀佛,于是心得开解,见到了阿弥陀佛,佛的相好光明,遍满十方世界。在阿弥陀佛的面前,亲身得到了授记。后来,活到了七十五岁坐化,往生到了西方极乐世界。而后,因为度化众生的悲愿很重,就秉承愿力再次来到娑婆世界,在各地显化。
「諸佛甚深的法要,微妙深密而不可思議,佛法究竟之處是無法用分別心去思量、不可以言語去論議,因此除了佛陀之外沒有人能夠窮盡地宣揚說明。釋迦牟尼佛是 一切眾生的大慈父,因為憐念一切苦難眾生的大悲心,宣說了一切人所不能說的大法,導引教化今世後世的眾生,趨向菩提涅槃之道。更以最殊勝特異的方便法門,顯揚開示極樂世界的安樂淨土,令所有的眾生發願往生西方世界,而橫超三界種種痛苦濁惡的惡道。極樂世界乃是由阿彌陀佛,以四十八大願慈悲攝受一切眾生而圓滿成就的,凡是聽聞阿彌陀佛名號而能深信受持發願求生者,決定可以往生淨土,這是毫無疑惑的。如果是發大心有大願力的人,時時專念阿彌陀佛常令一心不亂, 即可成就甚深三昧,於現前當下也可以見佛。今日我依循佛陀的教誨,將要廣開化度引導眾生的法門,憫念你們的無知昏迷妄想顛倒,明確地指出正當的修行途徑。 這不是時常可以遇到的一般因緣,你們應當生起難遭難遇之想,雖然說西方世界離此有萬億國土的距離,但只要具足一念堅定的深切信心,即能往生極樂世界。」
參考資料:
Sabtu, 21 September 2013
Petikan dari Shurangama Sutra Bab 8
Petikan dari Shurangama Sutra Bab 8
Ananda! Semua makhluk, dapat hidup jika mereka mengkonsumsi segala
sesuatu yang segar dan mereka akan mati bila mengkonsumsi racun. Mereka yang
ingin melatih samadhi harus berhenti mengkonsumsi lima jenis sayuran yang berbau
tajam di dunia ini. Jika lima sayuran berbau tajam ini dimasak, maka akan membangkitkan
gairah seseorang; jika dimakan mentah akan meningkatkan amarah seseorang.
Maka itu bagi insan di dunia ini yang mengkonsumsi lima macam sayuran
yang berbau tajam, walaupun mampu menjelaskan 12 bagian dari Sutra Pitaka, para
dewa dari sepuluh penjuru akan menjauh karena hawa bau dari mereka. Karena
mereka mengkonsumsi tanaman berbau tajam ini, para setan kelaparan, akan menjilat
dan mencium bibir mereka. Karena senantiasa berada bersama setan maka berkah
kebajikan juga makin lama makin menipis, dan takkan memperoleh manfaat.
Insan yang mengkonsumsi tanaman berbau tajam ini bila melatih samadhi, takkan
dilindungi para Bodhisattva dan para dewa bajik di sepuluh penjuru. Maka itu
Raja Mara yang memiliki kekuatan tangguh, memiliki kesempatan berbuat sesuka
hati. Mereka menjelma dalam wujud rupa Buddha, muncul membabarkan Dharma pada
mereka, menfitnah sila, memuja hasrat, amarah dan kecurigaan. Saat menjelang
ajal, mereka akan menjadi bagian dari keluarga Mara. Ketika mereka menggunakan
berkah menjadi Mara, mereka akan jatuh ke Neraka Avici.
Ananda! Praktisi yang melatih Jalan KeBodhian harus memutuskan selamanya
untuk tidak mengkonsumsi lima tanaman berbau tajam. Ini adalah langkah pertama
untuk memasuki pelatihan diri secara bertahap.
阿難!一切眾生,食甘故生,食毒故死。是諸眾生,求三摩提,當斷世間,五種辛菜。是五種辛,熟食發婬,生啖增恚。
如是世界,食辛之人,縱能宣說,十二部經,十方天仙,嫌其臭穢,咸皆遠離。諸餓鬼等,因彼食次,舐其唇吻,常與鬼住,福德日銷,長無利益。
是食辛人,修三摩地,菩薩天仙,十方善神,不來守護。大力魔王,得其方便。現作佛身,來為說法。非毀禁戒,讚婬怒癡。命終自為,魔王眷屬。受魔福盡,墮無間獄。
阿難!修菩提者,永斷五辛。是則名為,第一增進,修行漸次。
"Ananda, all beings can
live if they eat what is fresh, and they will die if they take poison. Beings
who seek Samadhi should refrain from eating five pungent plants of this world.
If these five are eaten cooked, they increase one's sexual desire; if they are
eaten raw, they increase one's anger.
Therefore, even if people in
this world who eat pungent plants can expound the twelve divisions of the Sutra
canon, the gods and immortals of the ten directions will stay far away from
them because they smell so bad. However, after they eat these things the hungry
ghosts will hover around and kiss their lips. Being always in the presence of
ghosts, their blessings and virtue will dissolve as the days go by, and they
will experience no lasting benefit.
People who eat pungent
plants and also cultivate Samadhi will not be protected by the Bodhisattvas,
gods, immortals, or good spirits of the ten directions; therefore, the
tremendously powerful demon kings, able to do as they please, will appear in
the body of a Buddha and speak Dharma for them, denouncing the precepts and praising
lust, rage, and delusion. When their lives end, these people will join the
retinue of demon kings. When they use up their blessings as demons, they will
fall into the unintermittent hell.
Ananda, those who cultivate
for Bodhi should never eat the five pungent plants. This is the first of the
gradual stages of cultivation.
Lima Jenis Sayuran Yang Berbau Tajam
Lima Jenis Sayuran Yang Berbau Tajam
Lima jenis sayuran yang berbau tajam adalah :
1.
Bawang merah
2.
Bawang putih
3.
Bawang Bombay
4.
Daun bawang
5.
Allium (bawang
putih kecil)
Mengapa tidak boleh mengkonsumsi sayuran berbau tajam?
Mengapa kelima macam sayuran yang berbau tajam ini disebut makanan yang
harus dihindari seorang vegetaris?
1.
Ditinjau dari
ilmu kedokteran
Dari struktur kimia, 5 jenis sayuran ini menebarkan
bau tajam dikarenakan mengandung zat disulfida dan minyak kuning yang berbau.
Memiliki bau yang tajam dan menebarkan keluar bau pedas yang sangat bau.
Diantaranya ada bawang merah, bawang putih dan daun bawang setara dengan 100
kotak tanaman yang disebut Allium, yakni propenil, yang digunakan sebagai
perangsang, begitu tajam baunya, maka itu disebut perangsang.
Seorang vegetaris karena tidak mengkonsumsi
daging, maka lambungnya tidak begitu banyak menimbun lemak seperti pemakan
daging. Jika seorang vegetaris mengkonsumsi lima sayur berbau tajam tersebut lambungnya
akan mudah teriris dan terluka.
Menurut catatan Dharma : Seorang praktisi
yang mengkonsumsi 5 sayuran berbau tajam maka akan merusak 5 organ tubuhnya
yakni bawang merah merusak ginjal, bawang putih merusak pikiran, daun bawang
merusak hati, bawang bombay merusak paru-paru, allium merusak limpa. Seorang
praktisi selayaknya menghindari 5 sayuran tersebut.
2.
Ditinjau dari
sutra
Buddha Sakyamuni di dalam sutra ada membabarkan
agar para siswaNya menghindari mengkonsumsi bawang merah dan bawang putih,
Buddha melarangnya dengan alasan :
1. Bila dimakan mentah
membangkitkan amarah, dimakan matang akan membangkitkan gairah dan khayalan.
2. Membantu menumbuhkan
avijja, mengembangkan lobha, dosa, moha, dan kecurigaan, juga menebarkan bau.
Konsentrasi jadi terganggu, hawa sesat datang mendekati, maka itu Tathagata
berkata dengan mengkonsumsi makanan ini, samadhi benar sulit tercapai.
Senin, 09 September 2013
Kisah Zhu Yuan-zhang dan Kue Bulan
Legenda Festival Pertengahan Musim Gugur
Kisah Zhu Yuan-zhang dan Kue
Bulan
Legenda tradisi kue
bulan dimulai dari Dinasti Yuan. Pada masa itu, rakyat Tiongkok tidak sudi
diperintah oleh Dinasti Yuan yang kejam dan bengis, sehingga pemberontakan
terjadi di mana-mana.
Zhu Yuan-zhang
mempersatukan seluruh kelompok pemberontakan. Namun gerakan pihak kerajaan juga
sangat rahasia, untuk menyampaikan sebuah pesan sungguh sulit.
Penasehat militer, Liu
Bo-wen terpikir sebuah rencana, memerintahkan bawahannya untuk menyembunyikan secarik kertas
yang bertulis “bulan ke-8 hari ke-15” di dalam kue-kue, kemudian mengutus orang
untuk mengantar kue-kue tersebut ke masing-masing kelompok pemberontak, untuk
bergerak bersamaan di bulan ke-8 hari ke-15.
Ketika hari tersebut
tiba, mereka serentak mengadakan permberontakan, ibarat percikan api yang
membakar padang rumput.
Dengan cepat pemberontak
berhasil merobohkan Dinasti Yuan. Kabar dengan cepat tersiar Zhu Yuan-zhang
kegirangan dan menurunkan perintah, pada festival pertengahan musim gugur yang
akan menjelang, agar para prajurit dan penduduk menikmati kegembiraan dan
menamakan kue yang dibuat untuk menyampaikan pesan sebagai “Kue Bulan”, kue yang dipersembahkan untuk dinikmati pejabat
kerajaan.
Pada perkembangan
selanjutnya, kue bulan dibuat semakin bervariasi, rasanya juga semakin beragam,
berbentuk bulat seperti bulan, menjadi sebuah kado hadiah. Sejak itu makan kue
bulan di festival pertengahan musim gugur menjadi tradisi masyarakat turun
temurun.
中秋節吃月餅相傳始於元代。當時,中原廣大人民不堪忍受元朝統治階級的殘酷統治,紛紛起義抗元。朱元璋聯合各路反抗力量準備起義。但朝庭官兵搜查的十分嚴密,傳遞消息十分困難。軍師劉伯溫便想出一計策,命令屬下把藏有“八月十五夜起義”的紙條藏入餅子裏面,再派人分頭傳送到各地起義軍中,通知他們在八月十五日晚上起義響應。到了起義的那天,各路義軍一齊響應,起義軍如星火燎原。
很快,徐達就攻下元大都,起義成功了。消息傳來,朱元璋高興得連忙傳下口諭,在即將來臨的中秋節,讓全體將士與民同樂,並將當年起兵時以秘密傳遞資訊的“月餅”,作為節令糕點賞賜群臣。此後,“月餅”製作越發精細,品種更多,大者如圓盤,成為饋贈的佳品。以後中秋節吃月餅的習俗便在民間流傳開來。
Kisah Chang E
Legenda Festival Pertengahan Musim Gugur
Kisah Chang
E
Alkisah pada jaman
dahulu kala pernah muncul sepuluh matahari, sehingga tanaman di bumi jadi layu
dan mati, penduduk tidak dapat bertahan hidup. Ada seorang ksatria yang bernama
Hou Yi, memiliki tenaga yang besar, dia mengasihani para penduduk yang
menderita, kemudian naik ke puncak gunung, mengerahkan segenap kemampuannya dan
menarik busur panah, sekali panah mengenai sembilan mentari dan matahari ke
sepuluh terbenam pada waktunya, sehingga
menciptakan berkah bagi semua penduduk.
Sejak itu Hou Yi
dijunjung dan memperoleh perlakuan istimewa dari rakyat. Kemudian Hou Yi
memperisteri seorang gadis cantik dan baik hati, bernama Chang E. Selain
mengajari orang lain cara berburu, maka sisa waktu luang digunakan untuk
menemani sang istri. Semua orang mengkagumi jalinan cinta mereka.
Banyak orang yang datang
berguru dengan Hou Yi, diantaranya juga ada yang memiliki niat yang tidak baik.
Pada suatu hari Hou Yi
pergi ke Pegunungan Kunlun untuk mengunjungi teman sekaligus memperdalam ilmu, kebetulan
bertemu dengan Ibu Suri Kahyangan, kemudian Hou Yi memohon pada Ibu Suri pil keabadian.
Konon pil tersebut bila diteguk maka akan segera naik ke Kahyangan menjadi
dewa.
Kemudian dia jadi
terpikir pada istrinya, maka untuk sementara pil tersebut dititip dulu pada
istrinya. Chang E menyimpan pil keabadian di kotak permata. Namun tidak
disangka, hal ini dilihat oleh salah satu murid Hou Yi, Peng
Meng yang berniat buruk, dia juga ingin menelan pil tersebut dan menjadi
dewa.
Tiga hari berlalu, Hou
Yi membawa murid-muridnya pergi berburu, Peng Meng yang licik berpura-pura
jatuh sakit, sehingga tidak ikut keluar berburu. Setelah Hou Yi dan
murid-muridnya pergi, Peng Meng segera menjalankan niatnya untuk mencuri pil
keabadian. Chang E yang menyadari bahwa dia tidak bisa melawan Peng Meng,
segera mengeluarkan pil keabadian dari kotak permata dan menelannya. Sesaat
setelah menelan pil keabadian, tubuh Chang E terbang melayang meninggalkan
permukaan tanah, menembusi keluar
jendela, terbang ke arah langit. Oleh karena Chang E merindukan Hou Yi, maka
dia terbang ke tempat yang paling terdekat dengan bumi, yakni bulan.
Menjelang senja Hou Yi
pulang kembali ke rumah, pembantunya menangis tersedu-sedu sambil menceritakan
kejadian tadi siang. Hou Yi panik dan marah, menarik pedang hendak membunuh
murid pengkhianat, namun Peng Meng sejak awal telah melarikan diri.
Hati Hou Yi yang hancur
berkeping-keping, menatap langit malam sambil meneriakkan nama sang istri, pada
saat itu tiba-tiba dia menyadari sinar bulan yang pada malam itu sungguh
terang, dan lagi ada bayangan yang menyerupai Chang E. Dia segera mengejar
rembulan, namun begitu langkah kakinya maju tiga langkah, maka bulan akan mundur
3 langkah, sebaliknya ketika dia mundur tiga langkah maka bulan akan maju tiga
langkah, bagaimanapun tidak dapat berada lebih dekat dengannya.
Hou Yi tidak berdaya,
kerinduannya pada Chang E, hanya bisa mengutus orang untuk menuju taman bunga
kesayangan Chang E, meletakkan altar, menaruh buah-buahan kesukaan Chang E, mengenang
istrinya di bawah bayangan bulan. Setelah
para penduduk mendengar kisah Chang E menjadi Dewi Bulan, mereka kemudian
meletakkan altar di bawah bayangan bulan, memohon pada Chang E yang baik hati
untuk memberi kesejahteraan dan perdamaian.
Sejak itu tradisi
menyembah rembulan di pertengahan musim gugur mulai berkembang.
中秋傳説之一——嫦娥奔月
相傳,遠古時候天上有十日同時出現,曬得莊稼枯死,民不聊生,一個名叫后羿的英雄,力大無窮,他同情受苦的百姓,登上崑崙山頂,運足神力,拉開神弓,一氣射下九個多太陽,並嚴令最後一個太陽按時起落,為民造福。
后羿因此受到百姓的尊敬和愛戴,后羿娶了個美麗善良的妻子,名叫嫦娥。后羿除傳藝狩獵外,終日和妻子在一起,人們都羨慕這對郎才女貌的恩愛夫妻。
不少志士慕名前來投師學藝,心術不正的蓬蒙也混了進來。
一天,后羿到崑崙山訪友求道,巧遇由此經過的王母娘娘,便向王母求得一包不死藥。據説,服下此藥,能即刻升天成仙。然而,后羿捨不得撇下妻子,只好暫時把不死藥交給嫦娥珍藏。嫦娥將藥藏進梳妝檯的百寶匣裏,不料被小人蓬蒙看見了,他想偷吃不死藥自己成仙。
三天后,后羿率眾徒外出狩獵,心懷鬼胎的蓬蒙假裝生病,留了下來。待后羿率眾人走後不久,蓬蒙手持寶劍闖入內宅後院,威逼嫦娥交出不死藥。嫦娥知道自己不是蓬蒙的對手,危急之時她當機立斷,轉身打開百寶匣,拿出不死藥一口吞了下去。嫦娥吞下藥,身子立時飄離地面、衝出窗口,向天上飛去。由於嫦娥牽掛著丈夫,便飛落到離人間最近的月亮上成了仙。
傍晚,后羿回到家,侍女們哭訴了白天發生的事。后羿既驚又怒,抽劍去殺惡徒,蓬蒙早逃走了,后羿氣得捶胸頓足,悲痛欲絕,仰望著夜空呼喚愛妻的名字,這時他驚奇地發現,今天的月亮格外皎潔明亮,而且有個晃動的身影酷似嫦娥。他拼命朝月亮追去,可是他追三步,月亮退三步,他退三步,月亮進三步,無論怎樣也追不到跟前。
后羿無可奈何,又思念妻子,只好派人到嫦娥喜愛的後花園裏,擺上香案,放上她平時最愛吃的蜜食鮮果,遙祭在月宮裏眷戀著自己的嫦娥。百姓們聞知嫦娥奔月成仙的消息後,紛紛在月下襬設香案,向善良的嫦娥祈求吉祥平安。
從此,中秋節拜月的風俗在民間傳開了。
相傳,遠古時候天上有十日同時出現,曬得莊稼枯死,民不聊生,一個名叫后羿的英雄,力大無窮,他同情受苦的百姓,登上崑崙山頂,運足神力,拉開神弓,一氣射下九個多太陽,並嚴令最後一個太陽按時起落,為民造福。
后羿因此受到百姓的尊敬和愛戴,后羿娶了個美麗善良的妻子,名叫嫦娥。后羿除傳藝狩獵外,終日和妻子在一起,人們都羨慕這對郎才女貌的恩愛夫妻。
不少志士慕名前來投師學藝,心術不正的蓬蒙也混了進來。
一天,后羿到崑崙山訪友求道,巧遇由此經過的王母娘娘,便向王母求得一包不死藥。據説,服下此藥,能即刻升天成仙。然而,后羿捨不得撇下妻子,只好暫時把不死藥交給嫦娥珍藏。嫦娥將藥藏進梳妝檯的百寶匣裏,不料被小人蓬蒙看見了,他想偷吃不死藥自己成仙。
三天后,后羿率眾徒外出狩獵,心懷鬼胎的蓬蒙假裝生病,留了下來。待后羿率眾人走後不久,蓬蒙手持寶劍闖入內宅後院,威逼嫦娥交出不死藥。嫦娥知道自己不是蓬蒙的對手,危急之時她當機立斷,轉身打開百寶匣,拿出不死藥一口吞了下去。嫦娥吞下藥,身子立時飄離地面、衝出窗口,向天上飛去。由於嫦娥牽掛著丈夫,便飛落到離人間最近的月亮上成了仙。
傍晚,后羿回到家,侍女們哭訴了白天發生的事。后羿既驚又怒,抽劍去殺惡徒,蓬蒙早逃走了,后羿氣得捶胸頓足,悲痛欲絕,仰望著夜空呼喚愛妻的名字,這時他驚奇地發現,今天的月亮格外皎潔明亮,而且有個晃動的身影酷似嫦娥。他拼命朝月亮追去,可是他追三步,月亮退三步,他退三步,月亮進三步,無論怎樣也追不到跟前。
后羿無可奈何,又思念妻子,只好派人到嫦娥喜愛的後花園裏,擺上香案,放上她平時最愛吃的蜜食鮮果,遙祭在月宮裏眷戀著自己的嫦娥。百姓們聞知嫦娥奔月成仙的消息後,紛紛在月下襬設香案,向善良的嫦娥祈求吉祥平安。
從此,中秋節拜月的風俗在民間傳開了。
Jumat, 06 September 2013
Kisah Han Shan, Shi De dan Bhiksu Feng Gan
Kisah
Han Shan, Shi De dan Bhiksu Feng Gan
Pada
masa pemerintahan Kaisar Tang Taizong tahun Zhenguan (627-649 Masehi), di Vihara Guo
Qing, Gunung Tian Tai, ketua viharanya bernama Bhiksu
Feng Gan. Pada suatu hari Bhiksu Feng Gan sedang berkelana menuju ke Gunung Chi
Cheng , tiba-tiba mendengar suara tangisan anak kecil. Melihat di daerah
sekitar tidak ada orang, Bhiksu Feng Gan segera mencari asal muasal suara
tangisan dan menemukan seorang anak kecil yang berusia sekitar 10 tahun. Bhiksu Feng Gan bertanya : “Bodhisattva kecil,
siapa yang membawamu keluar? Di mana ayahbundamu? Di mana rumahmu?” Anak itu
menjawab : “Saya anak yatim piatu, tidak berayah tidak berbunda, karena keasyikan
bermain akhirnya tersesat, tidak tahu jalan pulang kembali”. Bhiksu Feng Gan yang melihat kondisi anak itu
menyedihkan, kemudian membawanya pulang ke Vihara Guo Qing
dan membesarkannya. Oleh karena anak itu tidak memiliki nama dan lagipula
dibawa pulang oleh Bhiksu Feng Gan, maka para Bhiksu lainnya memanggil anak
tersebut dengan nama “Shi De”.
Tahun
demi tahun berlalu, Shi De tumbuh dari seorang anak yang lemah menjadi seorang
pemuda kuat yang mampu melakukan berbagai pekerjaan, Bhiksu Feng Gan
menugaskannya membantu di dapur, memilih sayur, memasak, meringankan pekerjaan
para anggota Sangha. Shi De amat rajin bekerja, hanya saja dia memiliki sebuah
tabiat yakni setiap kali ketika sedang bekerja, dia selalu membungkus sisa nasi
dan sisa sayur, kemudian menaruhnya ke dalam keranjang. Semua ini dia persiapkan
buat Han Shan. Siapakah Han Shan? Semua anggota Sangha Vihara Guo Qing
juga mengenal Han Shan adalah orang aneh yang menyepikan diri di puncak gunung
Han Yan.
Han
Shan berpakaian aneh, dibilang Bhiksu tidak seperti Bhiksu, juga suka membuat
syair-syair, seringkali menulis beberapa kalimat, atau melantunkannya keluar. Namun
dia tidak seperti orang lainnya harus membuat persiapan terlebih dahulu, bagi
Han Shan, asalkan hobinya muncul, maka dia segera menulisnya di bambu atau
mengukirnya di batu. Lama kelamaan bebatuan dan pepohonan di sekitar gunung Han Yan
telah dipenuhi oleh karya tulis Han Shan. Shi De sangat
mengkagumi bakat Han Shan, ingin sekali mempelajari keahlian Han Shan dalam
membuat karya tulis, maka itu setiap harinya dia menyimpan sisa nasi dan sayur
yang diperuntukkan bagi anggota Sangha Vihara Guo Qing, untuk dipersembahkan
kepada Han Shan. Setiap harinya Han Shan akan turun dari gunung datang ke
Vihara Guo Qing, maka Shi De akan memberikan keranjang yang berisi nasi dan
sayur, dan selanjutnya dibawa Han Shan kembali ke atas gunung.
Anggota
Sangha menitikberatkan maitri karuna dan menyayangi benda, apa yang tidak
digunakan diri sendiri harus diberikan kepada orang lain, bagi para Bhiksu ini adalah hal biasa, maka itu
mereka tidak mempermasalahkan apa yang dilakukan oleh Shi De. Namun selanjutnya
ada satu hal yang membuat para Bhiksu merasa sangat kesal dan tidak mampu
menahan kesabaran, yakni Shi De suka berteriak-teriak di tengah malam. Vihara
Guo Qing terletak di bawah kaki Gunung Tian Tai, sangat sedikit penduduk
yang tinggal disekitarnya, pada malam
hari suasananya sangat hening, tiba-tiba Shi De
berteriak-teriak, sehingga ibarat permukaan tanah yang rata tiba-tiba disambar petir,
sungguh membuat kaget para penghuni vihara. Para Bhiksu tidak dapat menahan kesabaran
lagi, dan mengkritiknya. Shi De tidak membalas, hanya tertawa terbahak-bahak
dan melesat pergi, sepertinya memang sengaja hendak memecahkan kesunyian malam, mengacaukan
ketenangan hati para Bhiksu.
Setelah
berkali-kali membuat kekacauan, para Bhiksu melihat Shi De tidak berniat
memperbaiki diri, akhirnya mereka melapor kepada Bhiksu Feng Gan, berharap agar
beliau menyelesaikan masalah ini. Namun Bhiksu Feng Gan malah memperlakukan Shi
De dengan kompak sekali, sama sekali tidak menasehatinya. Bhiksu Feng Gan sendiri
juga tak beda jauh dengan Shi De, selalu menyanyi sendirian di malam larut.
Mengapa demikian? Ternyata Bhiksu Feng Gan bukanlah manusia biasa, dia
mengetahui Shi De juga bukan manusia biasa, demikian pula halnya dengan Han
Shan. Siapakah jati diri mereka yang sesungguhnya? Ternyata adalah jelmaan
Buddha dan Bodhisattva.
Pada
saat itu gubernur Taizhou yang bernama Lu Qiu-yin, ketika baru tiba di Taizhou,
saat di perjalanan menderita sakit kepala yang sangat berat. Kebetulan bertemu
dengan Bhiksu Feng Gan, Bhiksu Feng Gan meludahi wajah Lu Qiu-yin yang langsung
menyembuhkan sakit kepalanya. Lu Qiu-yin bertanya : “Apakah di Gunung Tian Tai
ini terdapat orang suci?” Bhiksu Feng Gan menjawab : “Tentu saja ada, hanya
saja orang-orang yang berjumpa dengan mereka takkan mengenali jati mereka yang
sesungguhnya,sebaliknya yang benar-benar mengenali mereka namun sayangnya tak
berjodoh bertemu dengan mereka.
Jika
anda ingin bertemu mereka, jangan menilai dari penampilannya. Han Shan adalah
jelmaan dari Bodhisattva Manjusri, bersembunyi di Gunung Tian Tai; Shi De
adalah jelmaan dari Bodhisattva Samantabhadra, kelihatannya seperti pengemis.
Dua orang ini bukan manusia biasa”. Mendengar penuturan Bhiksu Feng Gan, Lu
Qiu-yin sudah tidak sabar lagi ingin segera bertemu dengan dua orang suci ini,
sehingga lupa bertanya nama Bhiksu penolong yang berada di hadapannya itu,
sehingga tidak tahu bahwa dia adalah Bhiksu yang begitu terkenal dengan nama
Bhiksu Feng Gan.
Setibanya
di Vihara Guo Qing, Lu Qiu-yin menuruti aturan tata krama yang berlaku yakni
beramah tamah terlebih dahulu dengan ketua vihara yakni Bhiksu Feng Gan. Namun
karena Bhiksu Feng Gan belum pulang ke vihara, maka Lu Qiu-yin minta bertemu
dengan Han Shan dan Shi De, para anggota Sangha membawanya ke tempat penyepian
diri Han Shan, yakni di Gunung Han Yan, tampak dua orang sedang duduk di hadapan
api unggun, kemudian terdengar suara tawa.
Lu
Qiu-yin segera melakukan namaskara, kemudian menjelaskan maksud kedatangannya. Han
Shan dan Shi De berseru : “Feng Gan sungguh banyak mulut, mengapa membongkar
jati diri kami! Anda ini juga sungguh ceroboh, sudah bertemu dengan Buddha
Amitabha, buat apa masih datang mencari kami?” Selesai berkata, kedua orang ini
tertawa terbahak-bahak, bergandengan tangan berjalan menuju ke perdalaman
hutan. Sejak itu tidak tampak lagi bayangan Han Shan dan Shi De serta Bhiksu Feng
Gan. Lu Qiu-yin mengutus orang yang
menyalin semua syair-syair yang diukir Han Shan di kayu-kayu dan bebatuan,
seluruhnya ada lebih dari 300 syair, yang beredar hingga saat kini.
Di
Provinsi Jiangsu dan Zhejiang, masyarakat mempercayai legenda tentang Han Shan,
Shi De dan Bhiksu Feng Gan ini, setiap insan mengetahui kisah mereka ini. Semua
orang percaya bahwa mereka adalah jelmaan Buddha dan para Bodhisattva.
太宗貞觀年間,天台山國清寺的住持名叫豐干禅師。豐干禅師一次雲游,去赤城山,突然聽到一個孩子的哭聲。四野無人,禅師急忙奔向前去,見是一個年約十歲的男孩在抽泣。禅師問∶「小菩薩,你是誰領出來的?父母在哪?家在什麽地方?」孩子回答說∶「我是個孤兒,無父無母,貪玩迷了路,家也不知在哪裡了。」豐干禅師見他可憐,便領回了國清寺,交給僧人撫養。因這孤兒無名,又是豐干撿來的,僧人們便稱他為「拾得」,天長日久,拾得就成了孩子的名字。
幾年光陰一過,拾得從一個稚弱童子變成了碩壯少年,能夠干些雜活了。豐干便派他去廚房幫忙,擇擇菜,燒燒火,好替僧人們減輕一些生活壓力。這位拾得人倒勤快,只是有個怪毛病,每次干活總將一些剩菜剩飯包好,放到一個竹簍裡。這些東西是他為寒山准備的。寒山是誰?國清寺的僧人都知道,他就是隱在山頂「寒巖」的那位怪人。寒山穿著奇怪,僧不像僧,道不像道,又喜歡詩文詞藻,經常順手寫上幾句,或隨口吟誦幾聲。但他不像普通詩人那樣預備文房四寶,也從不積累文稿,只要興趣來了,便在屋壁竹石之上隨手刻下。時間一久,寒巖附近的山石樹木、村捨牆壁之上便布滿了寒山的詩文。拾得對寒山非常敬佩,很想學得寒山的風范文采,便每日收積國清寺僧人用剩的飯菜,供養寒山。寒山每次下山來國清寺,他必有一竹簍的飯菜送給寒山,由寒山背上山去。
僧人講究慈悲愛物,自已用不了的東西送給別人,對僧人來說是常事,所以,國清寺的和尚們對拾得的作為也不放在心裡。然而,有一件事卻令眾僧非常難以忍受,那就是拾得經常在深更半夜狂呼亂叫。國清寺地處天台山腳下,附近村民很少,夜裡極其安靜,拾得突然大喊大叫,猶如平地驚雷,實在嚇人得很。眾僧無法忍受,便走出來批評他、驅趕他。拾得也不反駁回擊,總是撫掌大笑,揚長而去,好像是故意要打破沉靜之夜,擾亂僧人的清修。
三番五次之後,僧人們見拾得屢教不改,只好禀報豐干,希望豐干出面管教一下。豐干卻對拾得縱容得很,從來不加勸阻。他自己也和拾得差不多,經常在深夜歌唱自娛。這是為什麽呢?原來,豐干不是常人,他知道拾得也不是常人,寒山也不是常人。他們到底是誰呢?原來是三聖菩薩的化身。
卻說當時的台州刺史名叫闾丘胤。闾丘胤初來台州時,路上突患頭疼,劇痛難止。正好遇上豐干自天台山外出游方路過,豐干便含一口水噴在闾丘胤的臉上,立即治好他的頭疼。闾丘胤隨即問道∶「天台山有什麽高賢嗎?」豐干回答∶「賢人當然有,只是見到他們的人並沒真正的認識他們,真正認識他們的人無緣見到他們。你如想見到他們,千萬不可以貌取人。寒山是文殊化身,隱跡天台;拾得則是普賢菩薩,看上去卻像乞丐。這兩位都不是凡人。」板丘胤聞言,隨即上天台訪問賢者,倉促之間竟忘了問問眼前這位高僧的名字,因而不知道他就是大名鼎鼎的豐干。
板丘胤來到國清寺,依照禮節,先求見豐干住持。寺僧將他領到豐干的禅房,豐干當然不在。閻丘胤又要見寒山和拾得,寺僧便領他來到寒山隱居的寒巖,只見有兩人坐在一堆篝火前面,正不知為何事而縱聲長笑。闾丘胤上前施禮,說明來意。寒山、拾得大聲喝道∶「豐干多嘴多舌,把我們說出來干什麽!你這人也是,遇上了阿彌陀佛都不知道,還來找我們干什麽?」說罷,二人撫掌大笑,牽手走到山林深處去了。從此,人間再沒見到寒山、拾得,豐干也不見蹤影了。闾丘胤隨即派人將寒山刻在石木牆壁的詩文抄錄下來,共有三百馀首,這便是流傳於世的《寒山子文集》。
在江浙一帶,寒山、拾得與豐干的故事幾乎是家喻戶曉,人人盡知。人們相信,他們就是三位菩薩的化現。
Langganan:
Postingan (Atom)